Ya Ampun!
Ya ampun, sekarang ternyata sudah Februari. Sudah Februari pertengahan lagi. Itu berarti ada beberapa teman yang sudah ancang2 untuk meninggalkan meja kerjanya di ruangan kerjaku.
Dan aku?
Sebenarnya aku pun mulai menghitung hari ... untuk menjadi freelancer. (Udah mantep belum ya?) Menjadi freelancer sebenarnya hal yang kuimpikan beberapa waktu terakhir ini. Hmmm ... kadang aku merasa sayang juga meninggalkan meja kerjaku sebagai editor yang kusambangi hampir setiap hari selama 6 tahun belakangan ini. E-n-a-m t-a-h-u-n! Kok nggak terasa ya?
Halo ... halo! Bulan depan aku akan jadi freelancer lo! Kalau ada yg butuh sentuhan tangan dan pikiranku, let me know ya! (Hehehe, promosi nih ceritanya)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
yang diimpikan jadi freelancer atau...???? Heheheee.... sukses buat kamu ya Kris
Padahal, siapa tahu pada saat kita merasa bekerja full time, ada lho jenis-jenis perusahaan yang tanpa kita sadari mem-freelance-kan kita. Kan rumusnya kerja freelance, dibayar freelance. Tapi adakalanya diam-diam suatu perusahaan membiarkan kerja fulltime dibayar freelance. It's not all about money. Melainkan perhatian, suasana kerja, hubungan dengan atasan, kesempatan mengembangkan diri, dst, dst, ...
Mestinya istilah yang tepat bukan "karyawan" (seorang yang berkarya), tetapi "penjual karya". Lha nek berkarya terus ning kontra-prestasinya jeblok, ... sopo sing gelem? Sekali lagi it's not all about the money.
Post a Comment