Thursday, February 21, 2008

Nothing to Lose *)

Harus kuakui aku suka nge-game. (Apa ya istilah bahasa Indonesianya yang pas?) Dan sekarang aku masih lumayan kecanduan dengan si Chicken Invaders. Kurang kerjaan banget kan, kalo perempuan seumurku masih suka ngejar-ngejar ayam di antara (mantan) planet Pluto sampai matahari?

Nah, meskipun sudah memainkannya selama berbulan-bulan, tapi baru beberapa waktu terakhir ini aku bisa ... menaaaaang! Hore! Aku bisa memecahkan telor raksasa yang mengejarku sambil menembakkan peluru ajaibnya.

Mau tahu rahasianya? Senjata yang ampuh? Mouse yang enak?

Hal-hal itu memang mendukung kemenanganku. Tapi sebenarnya bukan itu kunci utamanya. Kuncinya adalah sikap nothing to lose. Aku betul-betul melepaskan keinginan untuk menang. "Ah, ini kan cuma mainan. Menang atau kalah nggak pengaruh apa-apa sama gajiku." Hehehe. Dan aku jadi lebih tenang menggeser-geser mouse-ku supaya dapat menghindari tembakan si telur raksasa tadi.

Kupikir-pikir, banyak hal dalam hidup ini perlu disikapi dengan nothing to lose. Dilepasin aja, gitu gampangnya. Lepaskan perasaan selalu ingin menang. Lepaskan juga keinginan untuk selalu dipuji. Lepaskan keinginan-keinginan yang justru menghambat kita. Rileks. Tenang. Biasanya sih, dari pengalamanku, kalau aku bersikap seperti itu, aku malah mendapatkan yang kuinginkan lo!

Sebenarnya ini sesuatu yang paradoks. Maksudku gini, kita memang perlu yakin bahwa kita mampu meraih cita-cita atau mendapatkan apa yang kita inginkan. Tapi di sisi lain, kita juga perlu berpasrah diri. Serahkan semua keinginan kita kepada Dia yang selalu memelihara kita sampai sekarang. Aku yakin, setiap hari kita ini dicukupkan rejekinya.

(Jadi gitu, Em .... Santai sajalah. Kalau emang pekerjaan itu buat kamu, nanti juga akan datang sendiri. Toh, kamu sudah berusaha kan? Semua rejeki itu datangnya dari Gusti. Orang-orang di sekelilingmu itu cuma jadi penghantar.)

*) sebuah catatan utk temanku, sureman ....

1 comments:

noel on 7:04 AM said...

Hehe bener juga. Hidup ini secara keseluruhan nothing to lose ga ya? Eh, tapi apa ya yang selalu menggoda manusia untuk melakukan "standarisasi menang-kalah"? Karena ketakutan barangkali ya? Wah dadi mumet aku ....