Sunday, February 22, 2009


Hare Gene Masih Idealis??


Jumat kemarin aku dicurhati temanku via SMS yang sedang BT dengan teman kerjanya. Dia adalah guru SD di ujung timur Jakarta.

Begini SMS-nya:
Aku kesel banget sama temanku. Aku pengen orang tua yang anaknya brekele (baca: malas dan nilainya jelek) dipanggil ke sekolah. biar mereka siap-siap ngajari belajar anaknya di rumah. tapi temanku nggak mau. katanya anak-anak yg brekele dinaikin kelas aja, biar ortu ngasih dana (uang) ke kita. sedih, deh. kok moral guru kaya gitu ya? katanya, kalau aku idealis, selamanya aku akan kere, jadi umar bakre ...

Dari beberapa temanku yang jadi guru, aku tahu bahwa ada beberapa orangtua murid yang memberi uang atau kado saat anaknya naik kelas dan/atau mendapat nilai bagus. Jumlah uangnya bervariasi. Kalau tidak salah minimal seratus ribu (setidaknya ini di Jakarta, lo). Kadang memberi kado, misalnya tas, voucer pulsa, dll.

Memang sih, ada guru yang menolak saat dikasih kado atau uang. Dan temanku adalah salah satu dari guru semacam itu. Kalau kadonya tidak berlebihan, kadang dia masih mau. Sedangkan jika uang yang ditawarkan, dia nggak mau. Tapi ya tetap saja masih ada saja guru yang dengan senang hati menerima uang ekstra atau kado dari orang tua murid. Ya, guru tersebut punya banyak kebutuhan kali ya? Mesti bayar cicilan rumah, cicilan sepeda motor, beli susu buat anaknya, belanja kebutuhan sehari-hari, dll. Jadi, dia akhirnya mau-mau saja menerima "derma" dari orangtua murid.

Aku berpikir, guru, apalagi guru SD, mestinya idealis. Kalau tidak idealis, bagaimana anak-anak bisa memiliki prinsip yang kokoh untuk bekal hidupnya nanti? Tapi memang biasanya, orang idealis tidak punya banyak duit. He he he. Jadi bagaimana teman-teman, masih mau idealis? Mesti siap-siap nggak punya duit lo! :)

3 comments:

Anonymous said...

Aku ki percoyo nek arep ndhuweni iwak lemu-lemu, ora mung pangane wae sing diakehi tapi ugi banyu, kolam lan kanca-kanca iwak liyane sing kudu dipadhake.. diatur..

Podo karo kasus iki, Kris, nek miturutku sing luwih penting ki piye carane atmosfir sing ono neng negorone dewe kuwi sing kudu didandhani, tur ra gampang kuwi!

Dadi yo wes ben.. arep piye maneh :)

krismariana widyaningsih on 5:14 PM said...

@ DV
Don, jane yo mesakne. wong gajine koncoku kuwi ora sepiro'o. percoyo ra, gajine de'e karo gaji satpam ae luwih akeh gajine satpam (mgkn mergo satpam ono lemburan). jd yo piye meneh? mungkin desakan ekonomi terlalu kuat. pihak sekolah yo tutup mata soal iki. so, nek duwe anak, tak wulang dewe ae ah... hehehe.

AndoRyu on 1:07 AM said...

ideal = idaman
Kriteria idealis setiap orang khan beda2 kris.
contohnya saja soal kekayaan materi.
ada yg bilang cukup gaji 5 juta/bln, yg lain bilang 10jt/bln sudah cukup. Coba tanya Desi Ratnasari, mungkin 10 jt/bln cm buat beli make-up dia doang.