Thursday, January 22, 2009

Satu Nama, Dua Pribadi

Di keluarga besarku ada dua orang yang namanya sama. Aku dan tante, adik ibuku yang nomor 8. Kami sama-sama bernama Kris. Tapi tentu saja nama panjangnya beda dong! Hehehe. Lalu, entah kenapa, kakakku juga dikasih nama yang sama dengan omku, adik ibu yang paling kecil. Keduanya bernama Siswa--atau kalau lidah Jawa menjadi Siswo. Hanya nama kecil mereka yang beda, kalau kakakku: Wiwit; sedang omku: Io. Tapi tetap saja teman-teman mereka memanggilnya Siswo.

Kadang terjadi peristiwa yang menggelikan karena kesamaan nama tersebut. Misalnya nih, dulu waktu kakek dan nenekku masih sugeng (masih hidup-red), keluarga besarku biasa berkumpul pada saat Lebaran. Meskipun anak-anak nenekku agamanya macam-macam, toh kami tetap kumpul. Nah, ada suatu masa di mana Om Siswa belajar di Jepang. Seingatku cukup lama. Lebih dari dua tahun kalau tidak salah. Lalu, saat Lebaran, telepon di rumah nenekku berdering. Yang mengangkat salah satu budeku. Begini percakapannya:

Bude (B) : Halo, selamat siang.
Penelepon (P) : Siang, Bu. Siswo ada?
B: Siswo?
P: Iya. Ada Bu?
B: Kan dia di Jepang.
P: Lho? Tadi pagi saya ketemu tuh.
Bude tampak bingung. Lalu tanya ke orang-orang, "Emang Siswo bali, to?"
Dan jelas "tidak" jawabannya.
B: Bener kok mas, dia masih di Jepang.
P: Bu, saya bener tadi pagi ketemu dia. Tadi dia datang ke sekolah kok.
Bude jelas semakin bingung. Untuk apa dia ke sekolah segala?
Lalu, tiba-tiba dari arah belakang ada yang berkata, "Wiwit kali yang dimaksud. Dia kan Siswo juga namanya!" Hahaha! Kami akhirnya cuma bisa tertawa. Ternyata ada dua Siswo. Yang satu memang masih SMA, yang satu lagi kuliah di Jepang.

Lalu, yang agak parah lagi adalah soal aku dan Tante. Suami tanteku bernama Om Iwan. Dan ibuku, biasa memanggilnya Mas Iwan. Nah, setelah aku menikah, ibuku sering tidak bisa membedakan suamiku dan suami Tante! Wajahnya jelas beda, tapi oleh ibuku, namanya disamakan. Jadi, ibuku sering banget bilang begini di akhir telepon, "Salam buat Mas Iwan, ya?" Lalu, biasanya aku jawab begini, "Maksud Ibu, Mas Oni?" Dan ibuku kemudian meralat, "Iya, maksudku Mas Iwan, eh Mas Oni." Hahaha!

3 comments:

AndoRyu on 5:01 AM said...

Dimengerti.
Salam kenal dari Andri.
Waktu lebaran kemaren ke rumahku
Sori tidak ikut menyambut sendiri.
Masalah kecepatan x waktu.
Semoga ketemu muka suatu hari nanti.

Anonymous said...

Postinganku mengingatkanmu pada suwargi eyang buyutku, Kris!
Beberapa tahun sebelum meninggal, ditengah kepikunannya yang mengakut,
Ia mulai memanggilku dengan sebutan "Endar" karena cucu pertama yg disayanginya bernama "Endar" sedangkan aku adalah buyut pertamanya yg disayanginya juga.

Eh ngomong2 lagi, ketika kamu nanti kembali ke surga, barangkali ketika ada satu dari para kudus memanggil "Kris" maka yg noleh dua orang yaitu kamu dan Kristus hahaha.
Nice posting....

krismariana widyaningsih on 9:23 PM said...

@ Mas Andri:
Iya, kemarin sempet ke rumah panjenengan. wah, kue-kue keringnya enak lo. hehehe.