Thursday, September 06, 2007

Being Single and Happy!

Kemarin aku baru menyadari kalau teman-teman seangkatanku sudah banyak yang menikah. Sebagian sudah memiliki anak, satu..., dua..., atau bahkan sampai tiga ya? Dan aku? Masih single dan menikmati hidup (being single and happy--meminjam tag yang dipakai GPU untuk buku2 chicklit).

Kupikir, menjadi perempuan single itu enak juga. Ini menurut pengalamanku sendiri lo. Begini, aku bisa main ke mana saja sesukaku. Menikmati gaji dan menggunakannya sesuai dengan kemauanku. Mau beli kamus yang harganya ratusan ribu, oke. Mau beli buku berapa pun, oke. Mau untuk kongkow-kongkow, oke. Mau memberikan sebagian gajiku kepada orang-orang yang menurutku membutuhkan, oke juga.

Sejauh ini aku tidak merasa kesepian sih. Dan hidup ini terasa ringan. Bahagia.

Terkadang aku tidak mengerti mengapa ada orang yang mengatakan bahwa ia menikah agar bahagia. Apakah orang lajang tidak bisa bahagia? Sangat bisa. Dan aku buktinya he he he.

3 comments:

Hendri Bun on 7:19 PM said...

Makanya Krisss ... cepatan kawinnnn. Enak loh kawin itu hehehe ...

Ganti layout? Kok SB-nya ilang?

Unknown on 2:08 AM said...

Numpang koment.

lagi jalan2 di mas google.. eh ketemu blog ini.

Menikah itu enak dan pasti akan ada penyesalan.....
( Menyesal kenapa ngk dari dulu, ternyata menikah itu enak juga...Halal lagi)

Cep juga sekarang sudah punya anak 2, itu hasil dari penyesalan.....yang "mendalam".

Tapi, intinya harus dipikirkan dulu, tujuan dari menikah itu,
apa karena lahiriah... (Itu pasti, umumnya begitu),
Tapi coba tanyakan kepada hati nurani, apa dengan lahiriah itu akan menjamin bahagia.

lahiriah itu semakin lama semakin berkurang.

coba pikirkan,pikirkan,pikirkan.
tapi jangan banyak mikir nanti ngk nikah nikah.

tks ya.

Anonymous said...

Kris,
Kebahagiaan seseorang tak dilihat apakah dia menikah atau tidak, anak buahku rata-rata menikah di atas 28 tahun, dan happy. Bahkan ada yang menikmati kesendiriannya.

Yang penting, tak perlu terpengaruh harus menikah pada umur sekian...kalau ingin menikah, karena memang ketemu orang yang cocok, yang bisa diajak berteman, berdiskusi, dan sharing apa saja. Kalau sekedar menikah kehidupan akan hambar. Semoga Kris akan ketemu cowok yang diidam-idamkan. Jangan kawatir, saya dulu juga lulus kuliah dulu (padahal kuliahnya 6 tahun, Tk persiapan 2 tahun, tk Sarjana Muda 2 tahun dan tingkat Sarjana 2 tahun)...dengan penelitian 7 tahun rata-rata baru lulus. Setelah itu, saat kerja nggak boleh menikah dulu selama pendidikan....tapi saya tak menyesal, karena setelah reuni, hampir semua teman anaknya seumur.