Wednesday, August 29, 2007

Sortir Waktu

Kadang aku mikir, waktu yang sudah aku habiskan sepanjang hidup ini, sebagian besar habis untuk apa ya? Selain habis buat tidur, hal signifikan apa ya yang sudah kulakukan?

Beberapa waktu lalu, ketika sedang persekutuan doa di kantor, seorang temen bilang: "Kalau orang itu sudah divonis mati karena suatu penyakit, biasanya dia akan berhati-hati dengan tindakannya. Dia bakal menyortir tindakannya--melakukan hal yang baik dan berguna bagi orang-orang di sekitarnya." Kalimat itu dia ucapkan setelah dia bercerita tentang seorang wanita yang menderita tumor otak dan dokter sudah mengatakan bahwa hidupnya tidak akan lama lagi. Wanita itu lalu meminta sang dokter merahasiakan penyakitnya itu kepada keluarganya. Maka, wanita itu pun mulai membuat surat kepada masing-masing anaknya dan memberikan nasihat terbaik. Dia juga melakukan hal-hal yang berguna dan tidak membuang waktu begitu saja.

Kalimat yang diucapkan temanku itu terngiang-ngiang di benakku. Sampai sekarang.

Memang aku tidak tahu sampai kapan aku dapat beraktivitas di dunia ini. Dengan kesehatan yang cukup seperti ini. Dengan teman-teman dan orang-orang dekat yang membantuku. Dengan kesegaran pikiran yang kumiliki seperti saat ini. Dengan banyak hal yang menolongku, yang kadang tidak aku sadari.

Rasanya memang tak perlu menunggu aku divonis penyakit maut untuk menyortir waktu, untuk melakukan kebaikan dan memberi arti bagi banyak orang. Tapi kadang memang keinginan manusiawi kita susah untuk diajak kompromi. Pas ketemu temen yang nyebelin dan berkelakuan minus, mulut ini rasanya gatel kalau enggak ngrasani (jadi apa bedanya kita sama dia ya? sama-sama minus kelakukannya, hehehe). Pas punya banyak uang, kita hambur-hamburin sesuka hati, enggak ingat sodara2 yg sedang kesusahan dan ogah untuk berbagi. Dan seterusnya ... dan seterusnya.

Aku jadi inget kata-kata Bunda Teresa: Yesterday is gone. Tomorrow has not yet come. We only have today. Let us begin. Kita cuma punya waktu "saat ini", bukan nanti. Bukan tadi. Bukan besok. Bukan kemarin. Tetapi kini, dan di sini. Tak ada jaminan yang mengatakan bahwa usia kita masih panjang. Jadi, lakukan yang terbaik--sekarang!

2 comments:

keluarga dhermawan on 9:39 PM said...

Satu lagi Kris..
Aku paling benci dan anti dgn kata2 "LIHAT BESOK DEH".. "GIMANA ENTAR DEH".... duuuuuuhhh.
Apa krn aku tuh org yg perfeksionis dan well-planned jd gitu ya??? Apalagi kalau ada undangan dan ditanya bisa/enggak.. jawabnya lihat besok deh.. rasanya pingiiiiiiiin... nabok :) hahahha.
Jadilah orang yang positif thinking dgn memberi jawaban positif juga. Apa sih gw??? hahaha.. salam kenal ya Kris :)

Anonymous said...

Pengennya ngerjain banyak hal, apa daya waktu dan tenaga terbatas...Susahnya untuk fokus juga butuh keahlian dan konsentrasi bagi orang seperti saya. Jangan-jangan aku juga ADHD seperti yang suka dilabel orang ke anak-anak zaman sekarang ya?! He he he