Friday, October 20, 2006

Dia menangis lagi.

Sebenarnya aku bosan melihatnya menangis di pojok ruangan itu. Aku tidak tahu mengapa sepertinya matanya berisi bergalon-galon air yang dengan mudah mengucur setiap kali ada yang mengganjal hatinya.

Kenapa dia menangis? Itu adalah pertanyaan yang berulang kali kulontarkan dalam hati atau di hadapan beberapa teman. Dan tidak hanya aku yang bertanya-tanya. Banyak yang menanyakannya!

Sudah bukan rahasia lagi jika dia suka menangis. Dan kurasa tidak ada yang tahu persis alasan dia menangis. Aku selama ini cuma bisa menebak-nebak alasannya: masalah pekerjaan, kesal dengan ulah teman-teman di sini, lelah, sakit fisik, atauuuu... masalah keluarga?

Hmmm ....

Entahlah. Dia sendiri tidak pernah mengatakan apa-apa kepada kami. Yang aku dan teman-teman ketahui adalah dia sering sekali menangis. Dan dia sering menangis di hadapan lelaki yang bukan suaminya itu.

0 comments: