Friday, July 27, 2007

Kenapa Tidak Bisa Sederhana Saja?

Aku belakangan ini sering bertanya-tanya, "Bisa enggak sih, kalau acara pernikahan itu dibuat sederhana?" Gampangannya, makan-makannya tidak perlu mengundang ratusan orang. Teman-teman dekat dan keluarga sajalah. Jadi tidak perlu menyewa gedung. Cukup di rumah saja. Makanan bisa pesan catering. Sudah begitu saja. Simpel.

Fokuskan pada upacara pemberkatan di gereja, atau kalau bagi teman-teman yang muslim, di masjid atau pas mengundang pak penghulu di rumah itu lo. Simpel.

Dan bukankah sebenarnya itu yang lebih penting?

4 comments:

Oni Suryaman on 9:25 PM said...

Gak bisa.
Soalnya kalau semua begitu, hotel, gedung sewaan (gedung pemerintah biasanya), catering, wedding organizer, sewa mobil mewah, dekorasi, foto dan video, bisa bangkrut...
Kan kasian...

Retty Hakim (a.k.a. Maria Margaretta Vivijanti) on 1:37 AM said...

He..he..he...komentar bung Oni benar juga...pemerataan pendapatan, toh sekali seumur hidup (maunya, orang yang Katolik cerai juga banyak ...)

Tapi sebenarnya memang jangan terlalu memaksakan sampai hutang kiri kanan khusus untuk ini. Toh yang diundang juga maklum kalau pesta sederhana, kalau pesta gede terus ada yang dilupakan biasanya ada yang sakit hati...merasa tidak dianggap teman.

Pojok Hablay on 6:57 PM said...

bahkan resepsi pernikahan (bukan pernikahannya ya) adalah milik orang tua dan bukan orang yang menikah.

bukan cuman harusnya fokus di pemberkatan atau akad nikah, tapi bisa gak kawinan gak pake kotak amplop uang?

--Nna on 5:52 PM said...

kayaknya rata-rata mempelai maunya acara yang simple... tapi kalo sudah maunya orangtua susah juga ya... :D

ya akhirnya memang resepsi jadi acaranya orangtua...