Ke Mana Mbak Wiwik?
"Mbak Wiwik ke mana sih?"
"Nggak tahu."
"Tadi enggak bilang sih kalau mau pergi."
"Lah? Trus pegawai ATLAS yang mau ngambil buku-buku yang mau dikirim gimana?"
"Nggak tahu ...."
Hiks, hiks ... kok aku yang bingung sih? Kok aku merasa enggak enak ya melihat si mas yang tiap sore ke ruangan sebelahku itu duduk terbengong-bengong menunggu Mbak Wiwik.
Nggak tahu, aku mendadak merasa kasihan aja. Sepertinya aku jadi teringat gimana enggak enaknya waktu harus menunggu. Duduk bengong, sementara orang-orang punya aktivitas sendiri. Apa enaknya coba? Enggak ada! Sama sekali enggak ada. Trus, timbul semacam perasaan iri yang halus banget melihat orang-orang sedang sibuk. Kayaknya mendadak aku merasa tidak berguna :(
Hey! Kok aku jadi sentimentil gini sih? Kenapa aku mesti ribut padahal si mas dari ATLAS itu enggak protes, enggak berbuat macam-macam, enggak tiba-tiba menangis meraung-raung gara-gara mbak Wiwik nggak ada (ih, kalo ini sih imajinasiku sudah keterlaluan deh! hihihi!)
Biasanya Mbak Wiwik menitip pesan kalau dia mau pergi. Tapi kali ini enggak. Dan kami sama sekali enggak tahu apakah dia cuma ke kamar mandi, ke ruangan lain, atau malah ke luar gedung.
Lalu, setiap kali aku menengok ruang sebelah, dan kulihat si mas ATLAS itu masih duduk bengong, aku masih merasa tidak enak.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment