Wednesday, June 24, 2009

Kopdar

Kopdar. Kopi darat. Istilah itu mulai kukenal ketika aku mulai menulis di dunia maya. Dulu, ketika menulis, aku sama sekali tidak terbayang untuk kopdar dengan pembaca tulisanku. Soalnya nggak PD, masak sih ada yang mau membaca tulisanku? Tulisanku kan ibarat omongan orang yang ceblang-ceblung alias tidak jelas juntrungannya. Seringnya cuma curhat, dan kadang-kadang saja aku menuliskan isi pikiranku yang kurang bermutu ini. Tapi aku tetap menulis di dunia maya. Yah, daripada nggrundel tidak jelas, kan lebih baik posting tulisan to? Syukur-syukur ada yang menanggapi. Nggak ditanggapi ya tidak apa-apa. Toh aku bukan siapa-siapa.

Lalu, kapan aku mulai kopdar? Kapan ya persisnya? Aku lupa-lupa ingat. Tapi mungkin sekitar 4 tahun yang lalu. Mungkin nanti aku perlu konfirmasi kepda yang bersangkutan. Yang jelas, aku kopdar pertama kali dengan Donny Verdian alias DV. Singkat cerita, kami bertemu di Cafe Djendelo, lantai 2 Toga Mas Jogja. Dasar wong ndeso yang tidak pernah ke kafe, aku pun clingak-clinguk ketika pertama kali menjejakkan kaki ke sana. Waduh, nggon opo to iki? (Waduh, tempat apa to ini?) pikirku. Lha biasanya aku kalau keluar makan ya ke tempat makan biasa, je. Nggak pernah aku ke tempat yang berjenis kafe seperti itu. Dan aku waktu itu juga tidak tahu DV itu seperti apa sosoknya. Tapi setelah celingak-celinguk beberapa saat, akhirnya aku bertemu juga dengan DV. Oh, iki to sing jenenge Donny. Kesan pertamaku: Hmmm ... kayaknya anak gaul nih! Hihihi. Aku yang waktu itu baru pulang dari kantor merasa “salah kostum” berada di situ dan bertemu dengan DV yang anak gaul. Tapi biarlah. Anggap saja ini pengalaman pertama dengan sesama penulis di dunia maya. Akhirnya kami pun ngobrol ngalor ngidul. Mulai dari obrolan soal tulisan sampai pertanyaan: “Wis duwe yang po durung?” (Sudah punya pacar apa belum?) Halah!

Pulang dari kopdar itu, aku jadi mikir, “Oh, begitu to yang namanya kopdar.” Asyik juga bisa bertemu dengan teman baru dari dunia yang baru pula. Selama ini teman-temanku ya seputar teman kantor. Sebenarnya pengen juga ikut kegiatan di sana-sini. Tapi waktu itu aku masih agak-agak trauma ikut kegiatan di luar, karena sekalinya ikut, e... malah sering dapat SMS yang tidak jelas. Huh! Mending aku menghabiskan waktu untuk menulis, membaca, atau mengerjakan terjemahan. Lebih jelas. Jelas dapat duit, maksudnya! Hahaha.

Selain dengan DV, aku kopdar dengan siapa lagi? Pertama, dengan seorang teman yang sama-sama berasal dari Madiun tetapi kini bekerja di Jakarta. Sebenarnya dia teman kakakku sih, tapi waktu masih di Madiun, kami malah tidak saling kenal. Lalu beberapa waktu lalu juga kopdar dengan Bang Eben, si pemilik blog Sarimatondang yang pandai bercerita. Selain itu, Oni yang sekarang menjadi suamiku juga kukenal lewat milis penulisan dunia maya dan dilanjutkan dengan kopdar :)

Nah, kemarin waktu aku pulang ke Jogja, aku mengontak Bu Tuti Nonka. Siapa tahu kami bisa kopdar, begitu pikirku. Dan ternyata Bu Tuti bersedia menyempatkan diri di tengah kesibukannya untuk kopdar dengan aku! Yey! Kami janjian bertemu di Bumbu Desa, Sagan, Jogja. Awalnya aku bingung, Bumbu Desa itu mana sih? Daerah Sagan itu kan daerah yang sering aku lewati dulu. Masak aku sampai tidak tahu kalau ada tempat makan Bumbu Desa di situ? Kebangetan! Rupanya Bumbu Desa baru dibangun kira-kira setahun belakangan ini. Wooo ... jadi masuk akal kalau aku tidak terlalu ngeh. Wong setahun terakhir ini aku kan lebih banyak di Jakarta ketimbang keluyuran di Jogja. (Huuu .... Alasan!)

Hari Sabtu siang itu, aku dan suamiku meluncur ke Bumbu Desa sekitar pukul 12.30 dari rumah. Walaupun belum pernah ketemu Bu Tuti, tidak sulit mengenali beliau. Di blognya kan banyak banget fotonya, jadi sekali lihat langsung tahu deh! Hehehe. Ternyata cantik aslinya daripada yang di foto, lo! Sesampainya di sana, kulihat Bu Tuti sedang menikmati minuman yang dipesannya. Rupanya Bu Tuti juga mengundang Uda Vizon (dan istri) dan Muzda untuk ikut kopdar. Asyik juga bertemu dan mengobrol dengan teman-teman baru. Yang lebih asyik lagi, Bu Tuti waktu itu membagikan novel karyanya kepada kami yang berjudul Keberangkatan. Salut deh dengan Bu Tuti! Tulisannya sudah bertebaran di mana-mana rupanya! Tapi sebenarnya aku malu juga saat itu soalnya kami (aku dan suamiku) makannya paling lama karena mengambil lauk kebanyakan. Duuuh! Aku jadi tidak enak dengan Bu Tuti nih. Maafkan kami ya, Bu Tuti ....

Kami menghabiskan waktu di sana kira-kira sekitar 1 jam. Mendung yang menggantung di langit Jogja akhirnya menghantar kepulangan kami masing-masing.

Hmmm ... berikutnya aku kopdar dengan siapa lagi ya?

10 comments:

Ikkyu_san a.k.a imelda on 12:29 PM said...

sebetulnya giliran aku tuh Februari kemarin. Dikau sih sibuk terjemahan hihihi. Nanti ya kita atur jadwal (gaya amat kayak celeb aja)

Nah Mbak Tuti yang sudah seleb itu kan "membumi" banget kan. Makanya aku ngefans sama mbak Tuti (yuhuuu mbak Tuti, jangan jadi sempit bajunya ya hehehe).

Kopdar memang membuat kita yang tadinya "alien" di negeri Maya , menjadi tubuh bersosok.

EM

DV on 3:46 PM said...

Hahahaha, aku ngakak moco tulisanmu iki :) Terutama pas kamu menulis tentang pertanyaan, "Wes duwe yang pho durung?" Hahahaha yang lantas sekitar empat tahun kemudian kutanya lagi satu pertanyaan yang tak bisa kusebutkan di sini dan kamu bilang "wes kasep!" :))

Wes, ngono wae komentarku Kris hahaha

IESP93 on 7:24 PM said...

kopdar, tulisan yang mengingatkan aku pas jamannya "nge brik ", kopdar memang asyik...

krismariana widyaningsih on 7:39 PM said...

@ Imelda: Iya Mbak. Maaf ya. Nyesel jg nggak bisa ketemu Mbak Imelda.

@ DV: Hahahaha! Lha ndisik jane gek complicated je.

@ Kikis: Kopdar dg blogger seru juga lo! :)

Anonymous said...

ouw... jadi DV adalah...? hehehe... gak mau lanjutin... ;)

benar sekali mbak kris, pertemuan offline membuat persahabatan yang terjalin melalui dunia online semakin menjadi lebih bermakna. saya dan istri senang sekali bisa bertemu dengan mbak kris dan suami juga bu tuti dan muzda tentunya...

oya, tadi malam aku juga kopdar sama DM dan Lisa di alun-alun kidul... aih, banyak nian yang kudapat dari pertemuan-pertemuan itu...

krismariana widyaningsih on 3:48 AM said...

@ Uda Vizon: Jadi DV adalah blogger yang sekarang di ostrali hahaha!

Muzda on 8:18 AM said...

Hwah, aku telat bacanya..

Kalo Mbak Kris makannya paling lama, aku malah jaim, hahaa..
Pengennya makan banyak, tapi malu ;)

Alhasil sampe rumah aku makan lagi.
Ah, memang jaim itu rugi sendiri ya Mbak, hehee..

Retty Hakim (a.k.a. Maria Margaretta Vivijanti) on 12:15 AM said...

hehehe...seru juga ceritanya ya...rupanya dapat suami dari dunia maya juga asalnya...

Sayang waktu di TNI AL gak bisa dianggap kopdar...jadi kapan ya kita kopdar? Kopdar di perpustakaan mau ndak? atau di museum? hehehe...

Tuti Nonka on 4:19 PM said...

Waduuh, maaf .... telat baca postingannya, Kris. Habis kopdar itu aku beberapa kali mampir ke blog Kris, tapi belum ada tulisan baru ... njuk durung sempat niliki meneh :D

Wah, jadi ge-er nih aku dipuji Kris :D dan jadi tuman kopdar ... hehehe. Terimakasih, buku Kris juga bagus sekali lho. Sudah ada buku tulisan sendiri? (maksudku bukan terjemahan).

Iya ... fotoku banyak bertebaran di blog ya, kelihatan kalau narsis banget :D Lha blog Kris malah nggak ada fotonya (biar orang penasaran ya ... )

krismariana widyaningsih on 7:55 PM said...

@Muzda: Hehehe, kemarin benernya bisa tuh bantuin kami ngabisin pesmol ikan mas :)

@Mbak Retty: Iya, pas ketemu kemarin kita malah hampir gak sempet ngobrol ya Mbak? Sayang gak satu kelompok. Yukkk kita kopdar... :) Di mana aja deh, yg penting asyik

@Bu Tuti: Iya, Bu... lama nulis ini. Soalnya di Jogja kemarin terlalu nyantai, malah nggak ngurusi blog. Terbengkalai deh. Benernya pengen minta foto2 pas di Bumbu Desa kemarin. Ada sih buku saya, tp buku rohani. Saya aja malah nggak punya bukunya hihii.