Tuesday, December 19, 2006

Desember, Hari Ini

Hari ini adalah hari terakhir kerja. Besok retret, dan sabtu natalan. Minggu depan libur. Horeee!

Tadi pas evaluasi kerja, aku seperti berada di ujung sebuah daratan. Trus di depan terbentang lagi daratan yang mesti kuseberang. Ada sungai di antara daratan itu. Aku mesti menyeberang. Aku enggak bisa lagi berjalan mundur. Aku mesti ke depan.

Dan aku pengen ke depan aku bisa semakin baik. Dan ada banyak hal yg harus kukerjakan.

Friday, December 15, 2006

Duren, I love you!

Hehehe, tadi pagi widi--yg sekarang ngantor di atas--nelpon memintaku naik ke atas. Tahu nggak, ternyata di atas sudah tersedia dua duren yang mateng. Mateng di pohon lo! Enaaaak.... naaaak! Dan aku makan sepuasnya. Soalnya cuma kami bertiga yg makan: widi, lena, aku.

Trusss, tadi aku sengaja bikin Tesa penasaran. aku sengaja ngomong deket2 dia. Tapi dia nggak curiga. Hahahaha!

Thursday, December 14, 2006

Malessss....

Tadi pagi aku kumat malesnya ke kantor. Uuuughh! Rasanya muales pol! Kayaknya aku memang mesti do something deh. Mungkin mulai memeriksa, "ada apa dengan aku?" hehehe. Sebenarnya aku sudah tahu sih beberapa penyebabnya.

Aku kadang merasa kok di sini aku mentok ya? Enggak nambah2 pinternya. Padahal aku pengen banget bisa punya jejaring yg makin luas, pengen bisa menginisiasi buku best seller, de es be... de es be! Tapi yang kukerjain dari hari ke hari cuma ngeliat terjemahin ini udah bener apa belon, dan sebangsa itu deh. Enggak nambah. Uh! Aku sempet berpikir, apa aku mulai nulis beberapa buku sekaligus ya? Hmmm ....

Bukannya aku nggak suka dengan kerjaanku sekarang, tapi aku pengen lebih maju aja. Tapi gimana ya? Bisa nolongin nggak kamu?

Monday, December 04, 2006

Aku Bingung!

Aku bingung mesti gimana. Sebenarnya ini masalah lama. Aku tidak percaya lagi dengan wanita yang suka bergincu itu. Iya, dia. Suliiiit sekali aku kembali menumpuk rasa hormat dan percayaku kepadanya. Padahal ... padahal ... dia adalah ... hhhh!

Dan di sinilah aku. Menganggapnya ada dan tiada.

Sobat, kalau kau sedih dengan hal ini, aku juga sedih.

Thursday, November 23, 2006

Tersandera Hujan!

Hari ini aku memang sengaja mau pulang agak telat. Bukan agak sih kalau sudah lewat jam 6 sore. Hehehe. Niatnya sih mau nulis. Tapi pas buka YM, e ... aku liat si Thomdean lagi online. Sekalian deh kukasih tahu kalau Desember besok mau ada persami. Siapa tahu dia mau ke Jogja, jadi ngobrolin soal komiknya bisa ketemu langsung gitu.

Tapi trus agak lama deh chattingnya. Dan baru jam setengah tujuh aku mulai nulis. Itu pun kaya motor yang udah lama nggak dipake. Tersendat-sendat! Hiks! Pelan-pelan banget nulisnya. Maklum deh, udah lama banget aku nggak nulis cerita anak.

Kupikir aku enggak lama-lama banget di kantor. Jam tujuh lah pulang. Eh, lha kok ndilalah hujan! Deres pula. Ampun deh.

Masalahnya perutku ini sudah keroncongan. Pengen makan makanan yang berat. Nasi. Tadi malah niatnya mau bikin nasi goreng. Kalau sempet beli kornet buat campuran nasi goreng, jadi lumayan enak gitu. Tapi lha kok pake hujan segala sih malam ini? Aduuuh! Piye ki?

Tersandera hujan namanya nih!

Friday, October 20, 2006

Dia menangis lagi.

Sebenarnya aku bosan melihatnya menangis di pojok ruangan itu. Aku tidak tahu mengapa sepertinya matanya berisi bergalon-galon air yang dengan mudah mengucur setiap kali ada yang mengganjal hatinya.

Kenapa dia menangis? Itu adalah pertanyaan yang berulang kali kulontarkan dalam hati atau di hadapan beberapa teman. Dan tidak hanya aku yang bertanya-tanya. Banyak yang menanyakannya!

Sudah bukan rahasia lagi jika dia suka menangis. Dan kurasa tidak ada yang tahu persis alasan dia menangis. Aku selama ini cuma bisa menebak-nebak alasannya: masalah pekerjaan, kesal dengan ulah teman-teman di sini, lelah, sakit fisik, atauuuu... masalah keluarga?

Hmmm ....

Entahlah. Dia sendiri tidak pernah mengatakan apa-apa kepada kami. Yang aku dan teman-teman ketahui adalah dia sering sekali menangis. Dan dia sering menangis di hadapan lelaki yang bukan suaminya itu.
GALAU

Entah kenapa setiap kali melihat serangkaian profilmu dan deretan foto-fotomu aku merasa ngilu. Ada perasaan yang tidak bisa kuungkapkan dengan kalimat yang baik dan benar. Seperti setiap kali kita berbincang di telepon atau ketemu muka, kata-kata yang sudah ada di benakku rasanya menguap dan aku tidak tahu bagaimana harus merangkainya. Hhh!

Sepertinya ada yang lumer setiap kali aku menjumpai sepotong hal tentang dirimu. Entah itu suaramu, entah itu cuma sekadar nama yang tertulis di e-mail, entah ingatan masa kecil.... Ah entahlah! Aku bingung apakah aku harus mengatakan semua ini kepadamu?

Dan beberapa sore yang lalu aku bilang sama Ayah, "Aku mau cerita. Tapi jangan dimarahi ya ...."Lalu mengalirlah cerita kegalauanku. Dan Ayah, dengan hatinya yang lebar menenangkan aku. Hmmm ....

Inilah yang kusukai dari Ayah. Dia tidak pernah menghakimi dan mengumbar emosi.

Monday, October 16, 2006

Tetangga Oh Tetangga!

Kemarin aku rewang di rumah salah satu tetanggaku. Bantuin bikin makanan untuk buka puasa. Ini sebenarnya hal yang jarang kulakukan sih. Wong maen ke tetangga aja aku jarang kok.

Dulu aku benernya beberapa kali masih main ke rumah tetangga. Lagian, tetangga terdekatku cuma 3 rumah, jadi enggak ada salahnya dong kalau berusaha deket dengan mereka. Katanya tetangga itu sodara yang terdekat. Iya nggak sih?

Tapi pikiranku jadi berubah setelah beberapa waktu lalu ada tetanggaku yang bertengkar heboh banget. Suaranya kenceng banget deh! Kaya di sinetron-sinetron itu lo! Aku sendiri nggak berani keluar waktu itu. Takut kalo kesangkut macem-macem.

Dan sejak saat itu hubungan dua orang tetanggaku itu jadi enggak enak. Kalau pas ketemu ibu depan rumah, dia cerita ttg yang jelek2 soal ibu sebelah rumahnya. Begitu juga sebaliknya. Duh, pusing!

Kupikir, yang bermasalah itu cuma mereka berdua. E... enggak tahunya, aku yang enggak tahu apa-apa ini ikut digosipin juga sama ibu depan. Halah! Itu cukup membuatku parno kalo ketemu dia. Mesti ati-ati banget. Apalagi kalau rumahku kedatangan tamu. Kayaknya pikirannya bisa melayang ke mana-mana deh. Benarnya masih mending sih kalau cuma pikirannya yang melayang-layang, tapi repot juga kalau pikiran yang ke mana-mana itu juga diomongin ke mana-mana.

Aku enggak tahu persis apa yang dia omongin sih, cuma enggak enak banget waktu aku denger dari orang lain! Kadang aku bertanya-tanya, kenapa sih dia enggak tanya langsung sama aku tentang semua kecurigaannya itu? Kenapa mesti justru dijadikan bahan pembicaraan dengan tetangga-tetangga yang laen? Padahal aku enggak pernah rese sama dia. Tapi kok dia ribut banget sih sama keluargaku?

Tapi pas aku nulis ini, aku jadinya mikir gini. Kalau tetanggaku itu wilayah pergosipannya cuma sebatas kampungku dan anggota keluarganya, kalau hal ini kutulis di blogku, yang bisa baca kan enggak cuma orang di deket rumahku. Orang dari belahan dunia laen juga bisa baca, kan? Hehehe. Dilihat dari wilayah sebarannya, dia enggak ada apa-apanya! :p

Mungkin tugasku sekarang satu: Tetap mengasihi tetanggaku yang rese itu, walaupun aduuuuuh ... sulitnya minta ampun! (Abis lidahnya tajem banget!)

Saturday, October 14, 2006

Hari Ini Aku Pulang Jam 2

Hari ini aku pulang jam dua. Ini karena aku mesti membayar jam kantor yang kemarin kupakai. Trus aku ngapain aja? Mesti kuceritain?
Pertama, aku ngecek yahoo! groups ku. Lama-lama kok jadi keterusan baca yang laen2 ya? Hehehe. Asyik juga ternyata lama2 begini.

Tapi udah dulu ah! Aku tak pulang dulu. Udah mulai ngantuk nih ...

Wednesday, October 04, 2006

Kangeeeen Ayaaaah!

Tadi aku baca blog seorang teman. Tentang istri dan anaknya. Hiks, kok aku jadi terharu ya! Jadi pengen ketemu Ayah, trus bilang: I love you, Honey! Pengen banget meluk kamu jadinya.

Ayah, kangeeeen nih!
How Are You?

Aku kok tiba-tiba kepikir sama Bapak yang satu itu ya? Hmmm, gimana kabarnya ya? Apa dia masih sibuk seperti dulu? Kupikir sih iya. Dengan jabatan yang lumayan bergengsi di perusahaan multinasional, pasti "sibuk" dong jabatan lainnya. Iya nggak? (Tauk deh!)

Tapi sungguh aku pengen tahu kabar dia sekarang. Dalam benakku, dia pasti masih cakep. Cakep banget. (Uhuk! uhuk!) Dan pintar. Nyam... nyam... Aku sebenarnya pengin tahu dia sudah punya cewek apa belum ya? Terakhir dulu dia bilang sih belum. Katanya sih masih mikir kerjaan. (Aduh, kerjaan aja dipikirin mulu! Emang kerjaan bisa kangen sama kita?) Atau dia ngomong begitu karena dia enggak mau kalau aku ikut ngantri naksir dia? Yeeee ....!

Apa ku-sms aja ya dia?

Tapi aku kadang malas, soalnya smsku jarang dibales.

Tapi kangen nih! Gimana dong?

Wednesday, September 20, 2006

Kasihan Deh!

Ini adalah pertanyaan yang biasa: "Kerja di mana?" Biasa kan? Banyak orang yang baru berkenalan dengan kita tidak jarang akan bertanya seperti itu. Lalu, kalau kita sudah menyebutkan institusi tempat kita bekerja, biasanya akan ditanya lagi: "Sebagai apa di sana?" Atau kalau tidak: "Bergerak di bidang apa tuh?"

Pertanyaan yang pertama dan kedua biasanya dapat kujawab dengan mudah. Aku bekerja di Gloria, Jogja. Sebagai editor. Lalu yang biasanya agak "merepotkan" adalah pertanyaan ketiga. Jawabanku biasanya: Penerbitan buku. Setelah itu, orang lalu mengernyit. Tanggapan selanjutnya macam-macam: "Buku apa?", "Apanya Gramedia?", "Kok belum pernah dengar ya?"

Kasihan deh!

Kasihan ini bisa berarti dua: Kasihan sama aku dan kasihan sama orang yang bertanya. Kasihan sama aku karena aku mesti menjelaskan lebih banyak lagi, dan jika ditarik garis yang lebih ekstrem dan bernada negatiif, ternyata institusi dan pekerjaanku tidak ada gengsinya. Dengan kata lain, "Apaan tuh?" Tapi rasa kasihan kadang juga timbul karena orang itu tidak tahu apa-apa soal (penerbitan) buku! Kasihan deh! Masih banyak orang yang cuma tahu bahwa buku-buku yang ada di pasaran itu cuma Gramedia punya. Padahal perbukuan di Indonesia sekarang sudah melaju cukup pesat. Banyak penerbit baru yang muncul dengan jenis buku yang bervariasi pula. Banyak penulis baru yang usianya masih muda. Orang enggak perlu mengumpulkan gelar sampai berjejer dulu supaya bisa menulis buku. Novel-novel yang ada juga tidak ditulis oleh Marga T atau Mira W saja. Sekarang ini ada buanyaaaak penulis!!

Jadi kasihan sama siapa? Terserah kamu mau milih yang mana deh. Kamu bisa kasihan sama aku, atau sebaliknya justru aku yang kasihan sama kamu. Hehehe!

Monday, September 11, 2006

Aku Lupa Passwordku!

Payah deh, aku lupa password untuk masuk ke blogku. Ampun! Aku udah nyoba inget-inget, tapi tetep aja password itu nggak muncul di permukaan otakku. Ih, nyebelin! Padahal benernya aku ada beberapa hal yang pengen kutulis dan kupapangin di blogku.

Thursday, April 20, 2006

Agenda Khusus

Hhh, lama banget aku nggak ngisi blogku ini. Ke mana aja sih? Tauk deh! Kalau ditanya alasannya, bisa berkilo-kilo deh panjangnya. Mulai dari sibuk dengan gawean, sampai karena lagi nggak enak badan.

Kemarin pas Paskah, aku akhirnya nggak jadi pulang. Hiks! Cuma di Jogja aja gitu. Ini gara-garanya aku mendadak sakit tenggorokan trus batuk, trus asmaku mulai nongol deh! Ih, nyebelin! Mana aku jadi lemes banget. Tidur terus, jadinya.

Senin, 17 April aku udah mulai masuk lagi. Hey, ternyata banyak juga yang mesti dikejar. Ngitung honor, edit, baca naskah, de el el.

Selasanya, aku ke Solo liat pameran buku IKAPI. Di sana aku mulai "ngiler" lagi deh liat buku. Ampuuuun!!! Banyak buku yang pengen kubeli. Tapi aku nggak bawa uang (Ya, ada sih uang. Tapi cuma beberapa ribu. Mana cukup buat borong buku? Apalagi kalo inget mesti nabung karena satu dan lain hal. Akhirnya aku mengandalkan ayah aja deh yang beli buku! Hehehehe, ini sinergi yang menguntungkan kan, Yah?)

Dan sekarang, pas ngeliat blog-blog lain yang manis, aku jadi pengen nulis lagi... hehehe. Yah, meskipun isinya cuma curhat-curhatan gini, kan masih lumayan. (Hihihi, pembelaan diri, neh!)

Akhirnya, aku berpikir, aku mesti punya agenda khusus nih yang mesti diperhatikan:
1. Jaga kesehatan.
2. Makannya mesti bergizi, neng! Sayur dan buah jangan lupa yaaa...
3. Olahraga...olahraga!!!
4. Stay cool :)
5. Nabung dwong...!
6. Nulis lagi! Hayo semangat! Semangat!!!

Wednesday, April 05, 2006

Nge-net

Males banget mau pulang. Ya begini deh kalau sudah keenakan nongkrong di depan kompie yang tersambung sama internet. Bisa menjelajah ke mana-mana, sambil chatting. (Hehehe, ketauan kalo suka chatting deh...)

Kadang pengen deh di rumah bisa nge-net kaya di kantor. Kapan ya? Tauk deh.

Tapi kalau nge-net terus, kapan nulisnya dong? hehehe...

Monday, March 13, 2006

Sore Ini ...

Sore ini enaknya ngapain ya? Bayanganku ketika sampai di rumah nanti, aku mau:
1. ngabisin makaroni (soalnya udah laper banget nih! semoga masih ada dan nggak diabisin kakakku)
2. mandi (benernya pengen cepet ganti sabun nih, soalnya aku udah pengen nyobain sabunku yang baru kubeli kemarin. kayaknya enak deh baunya... hehehe, alasannya konyol yak?)
3. tiduran sambil baca2 (kemarin aku belum selesai baca novelnya paulo coelho)
4. makan cokelat (nyam ... nyam! semoga ada yg mau membelikan aku cokelat lagi kalo persediaan cokelatku habis.)
5. ngetik-ngetik (nulis apa aja deh, yang penting nulis)
6. tidur ah.... (lah, yang ini mah bukan aktivitas untuk sore... tapi malem neng!)

Friday, March 10, 2006

Mi Gosong

Perkenalanku dengan mi gosong awalnya karena belakangan ini mulutku pengennya ngemiiiil ... melulu! Dan ini diimbangi dengan perutku yang mendadak gampang laper. Jam-jam laper itu kayaknya sudah jadi jam biologisku deh. Pagi, jam 10-an, pasti perutku diem-diem sudah mulai minta jatah. Kadang sih aku turuti kemauannya kalau ada ibu tenongan dateng. Tapi belakangan sudah enggak. Kupikir-pikir agak boros juga sih kalau saben hari beli jajan. Kalau sehari seribu aja, sebulan minimal sudah 20-an ribu (minus hari Minggu dan Sabtu). Trus, nanti sore jam 4-an, perutku juga minta diisi lagi. Duh!!

Dan kemarin sore, pas lagi laper-lapernya, Tesa yang belakang ini sentrap-sentrup sepulang dari Jakarta (hey, non ... benernya ninggal siapa sih di Jakarta? hihihihi!), pengen makan juga untuk minum obat. Jadi klop deh! Trus, jadilah kami berempat memutar otak untuk mencari makanan yang enak dan pas di mulut. Kemarin sih temanya: Bukan bakso ayam depan Gramedia atau mi ayam depan Santika. Bosen. Cari variasi.

Hmmm ... berbagai pilihan mulai digelar:
sate padang
sate babi (di) Ketandan
nasi goreng belakang pasar
dan ... mi gosong!

Mulanya sih kita-kita milih sate babi Ketandan. Kabarnya enak. Dan kita belum pernah nyoba. Tapi pas sudah lewat sana, kok kayaknya enggak terlalu menarik, ya? Trus, akhirnya pilihan dijatuhkan pada mi gosong.

Sebenarnya kayak apa sih mi gosong itu? Jangan-jangan pait-pait gitu rasanya kayak pas aku masak mi sampai gosong? Lagian, kok aku baru denger sekarang ya nama menu itu. Kupikir, mi itu dijual di warung tenda. Trus, pengunjungnya banyak banget. Berjubel. Kayak mi ayam di depan Santika.

Sepanjang jalan aku bertanya-tanya, di mana sih tempat mi gosong itu. Kata Widi sih di dekat Radio Retjo Buntung. Tapi sebelah mananya ya? Kok enggak pernah tahu. Padahal dulu aku cukup sering kali lewat daerah situ. Aku mencoba menelusuri jalan itu dengan ingatanku. Tapi yang kuingat adalah sederetan kios penjual daging sapi, beberapa rumah yang kecil, dan jalanan yang sempit. Lalu di mana sih yang jual mi gosong itu?

Dan pas sampai di sana, aku kaget juga. Ternyata tempat jualannya seperti ini? Mi gosong itu ternyata dijual di sebuah rumah kayu yang sudah tua. Sewaktu masuk, hidungku langsung menangkap bau hio. Hmmm ... bau yang khas pada rumah orang Cina. Dan aku suka sih bau hio yang lembut.

Aku mendapat "clue" seperti apa mi gosong itu. Chinese food. Sip lah kalau begitu! Aku memang suka masakan Cina dari dulu. Mi-nya memang dibuat agak gosong-gosong sedikit, trus di atasnya dituangin irisan ikan, udang, dan sawi. Hmmm, nyam ... nyam! Enak banget! Kapan-kapan ke sana lagi ah ....
Ke Mana Mbak Wiwik?

"Mbak Wiwik ke mana sih?"
"Nggak tahu."
"Tadi enggak bilang sih kalau mau pergi."
"Lah? Trus pegawai ATLAS yang mau ngambil buku-buku yang mau dikirim gimana?"
"Nggak tahu ...."

Hiks, hiks ... kok aku yang bingung sih? Kok aku merasa enggak enak ya melihat si mas yang tiap sore ke ruangan sebelahku itu duduk terbengong-bengong menunggu Mbak Wiwik.

Nggak tahu, aku mendadak merasa kasihan aja. Sepertinya aku jadi teringat gimana enggak enaknya waktu harus menunggu. Duduk bengong, sementara orang-orang punya aktivitas sendiri. Apa enaknya coba? Enggak ada! Sama sekali enggak ada. Trus, timbul semacam perasaan iri yang halus banget melihat orang-orang sedang sibuk. Kayaknya mendadak aku merasa tidak berguna :(

Hey! Kok aku jadi sentimentil gini sih? Kenapa aku mesti ribut padahal si mas dari ATLAS itu enggak protes, enggak berbuat macam-macam, enggak tiba-tiba menangis meraung-raung gara-gara mbak Wiwik nggak ada (ih, kalo ini sih imajinasiku sudah keterlaluan deh! hihihi!)

Biasanya Mbak Wiwik menitip pesan kalau dia mau pergi. Tapi kali ini enggak. Dan kami sama sekali enggak tahu apakah dia cuma ke kamar mandi, ke ruangan lain, atau malah ke luar gedung.

Lalu, setiap kali aku menengok ruang sebelah, dan kulihat si mas ATLAS itu masih duduk bengong, aku masih merasa tidak enak.
Ngeblog Ah!

Sebenarnya keinginanku untuk punya blog sudah agak lama sih. Dulu sempat juga nge-blog di FS, tapi gara-gara akses ke sana lambat, jadi males deh nerusin ngisi blog. Tapi keinginan untuk punya blog masih ada terus. Apalagi kalau ngeliat blognya temen-temen yang isinya manis-manis. Ih, jadi pengen!

Trus kemarin sore, pas kita-kita ngumpul--widi, tesa, lena--sambil makan mi gosong, kuputuskan untuk me-launching blog hari ini. Iya, hari ini, Sabtu Pahing 11 Maret 2006.

Kenapa?

Soalnya ... bukuku sudah mau terbit. Jadi bisa sekalian nitip majang alamat blog-ku ini. Hehehe!
Btw, telat ya kalau baru ngeblog sekarang?


Biaring, pokoknya aku mau ngeblog, ah!